Selasa, 26 Juli 2016

Hasil reshuffle Kabinet Kerja Jokowi jilid II


Ini Wajah Baru Kabinet Kerja Hasil Reshuffle Jilid II
JAKARTA, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melantik 13 orang hasil perombakan kabinet (reshuffle) jilid II. Pelantikan akan dilakukan hari ini, Rabu (27/7/2016) pukul 14.00 di Istana Negara.



Berdasarkan penelusuran, ada sembilan nama baru yang masuk ke dalam jajaran Kabinet Kerja. Sementara itu, ada empat menteri yang bergeser posisinya.

Berikut daftar lengkap seluruh nama yang akan dilantik Presiden Jokowi hari ini:

1. Budi Karya Sumadi

Budi ditempatkan menjadi Menteri Perhubungan menggantikan Ignasius Jonan. Sebelum menjadi Menteri Perhubungan, Budi saat in imenjadi Direktur Utama Angkasa Pura II.

2. Archandra Tahar

Archandra Tahar mendapat kepercayaan Presiden Joko Widodosebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Archandra menggantikan Sudirman Said yang tak lagi masuk kabinet.

Archandra merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) dan merupakan salah satu pengusul off shore blok Masel. Dia juga memiliki firma di Amerika Serikat.

3. Airlangga Hartarto

Airlangga Hartato mendapat jabatan sebagai Menteri Perindustrian, menggantikan Saleh Husin. Airlangga adalah representasi dari Partai Golkar yang belakangan menyatakan dukungannya kepada pemerintah.

4. Prof. Muhadjir Effendy

Prof. Muhajir adalah mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang dan sekarang menjadi PP Muhammadiyah. Presiden Jokowi memberikan kepercayaan kepada Muhajir untuk menjabat Menteri Pendidikan Nasional menggantikan Anies Baswedan.

5. Eko Putro Sanjoyo

Eko Putro Sanjoyo adalah politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Dia menggantikan posisi rekan sesama partainya, Marwan Jafar yang dicopot dari jabatan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Desa, dan Transmigrasi.

6. Asman Abnur

Asman Abnur adalah representasi dari Partai Amanat Nasional(PAN). Sebelum Golkar, PAN juga lebih dulu menyatakan dukungannya kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla. Asman akan dilantik sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, menggantikan Yuddy Chrisnandi.

7. Sri Mulyani Indrawati

Sri Mulyani kini kembali ke Indonesia setelah berkiprah di dunia internasional dengan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia. Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Keuangan, menggantikan Bambang Brodjonegoro.

8. Enggartiasto Lukita

Enggar adalah politisi Partai Nasdem dan juga seorang pengusaha. DIa pernah menjadi Ketua Real Estate Indonesia (REI). Kini, dia mendapat mandat dari Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Perdagangan, menggantikan Thomas Lembong yang digeser menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

9. Wiranto

Wiranto saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Hanura. Namun, dia dipercaya juga oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

10. Sofyan Djalil

Sofyan kembali mendapat tugas baru dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional. Dia menggantikan Ferry Mursidan Baldan. Sebelum mendapat posisi baru itu, Sofyan menjabat sebagai Kepala Bappenas. Jabatan itu didapatnya juga hasil dari reshufflejilid I. Pada pembentukan kabinet di awal pemerintahan Jokowi, Sofyan sempat didaulat menjadi Menteri Koordinator Perekonomian.

11. Thomas Lembong

Tom Lembong akan bergeser posisi menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), menggantikan Franky Sibarani. Sebelumnya, Tom menjabat sebagai Menteri Perdagangan. Dia masuk ke dalam kabinet saat reshuffle jilid I pada bulan Agustus 2015.

12. Franky Sibarani

Kepala BKPM Franky Sibarani kini diangkat menjadi Wakil Menteri Perindustrian (posisi baru).

13. Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut akan didaulat menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, menggantikan Rizal Ramli. Sebelum digeser ke jabatan baru itu, Luhut menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan. Dia juga sempat menjadi Kepala Staf Presiden pada masa awal pemerintahan Jokowi.

Senin, 25 Juli 2016

Aku Harap, Kamu Jodohku



Seseorang yang hanya menyapa lewat doa-doa dan harapan. Akan kah saling dipertemukan dengan rasa yang sama, dengan kapasitas yang sama, dan doa yang sama. Atau hanya akan berlalu, seperti angin sore yang sebentar memberikan kehangatan.


Sedikit memaksa akan takdir kepada Allah, menguatkan iman dan memperbanyak ikhtiar. Dan bukannya memperbaiki diri sekarang adalah ikhtiar untuk mendapatkan yang terbaik, dan bukannya doa-doa selama ini adalah sebuah ikhtiar untuk terus mendekatkan diri kepada-Nya. Sendiri ku, sendiri mu dan semua usaha-usaha kita untuk menjadi yang terbaik dengan ibadah-ibadah yang terbaik.

Ku Harap Kamu Jodoh Ku, seseorang yang baik walau bukan yang terbaik. Seseorang yang rela tersenyum saat ditanya kenapa masih sendiri, seseorang yang hanya menjadikan Aku sebagai satu-satunya pelabuhan hati. Yakin lah akan setiap doa-doa yang kau panjatkan, karena aku disini benar-benar ada untuk menunggu mu. Sakitmu, senangmu, rindumu, dan apa pun tentang mu bisa aku rasakan. Karena kau dan aku berasal dari bagian yang sama.


Bersabarlah, waktu itu tidak akan lama. 

Do'a Ku
pertemukan kami dalam jalan yang Kau Ridhai dan jadikan kesendirian kami sebagai ladang ibadah

Kamis, 07 Juli 2016

Calon Makmumku

Yaa ALLAH di PAGI Hari aku Hamba mu memohon padamu
berikanlah kesehatan pada calon Makmumku (Istri) ku Yaa ALLAH
Berikan dia ketegaran Untuk menghadapi masalah Yang
engkau berikan padanya Yaa Rahmaan
Yaa ALLAH di Pagi Hari ini aku memohon padamu
Ampunilah dosa dosa calon Istri ku Yaa ALLAH
Tunjukilah Hatinya Yaa ALLAH .Agar dia selalu
Ada di jalan Yang engkau Rahmati Yaa Rahmaan

Yaa ALLAH di Pagi Hari ini aku memohon padamu
Jika memang dia Yang engkau Takdirkan padaku
Maka satukanlah kami Yaa ALLAH …jangan engkau
Biarkan kami di rundung pilu Yaa ALLAH
Yaa ALLAH di Pagi Hari ini aku memohon padamu
Jika memang dia Yang akan Akubingbing kelak
Maka pertemukanlah kami Yaa ALLAH .jangan egkau
Biarkan kami ,melanggar perintah mu Yaa Rahmaan
Yaa ALLAH di Pagi Harimu ini aku memohon padamu
Jika dia Bukan Jodohku ..maka Jauhkan lah dia dariku Yaa Allah
Jika dri ini bukan Tulang Rusuk yang Hilang itu
Maka pisahkan Lah kami Yaa ALLAH ….
Yaa ALLAH Yaa Robbi Tapi Hambamu Yang lemah Ini
Memohon padamu Yaa Rahman Persatukanlah kami
Jadikanlah kelak cinta kami ini cinta Yang Halal Yaa Allah
Yaa ALLAH di Pagi Hari ini aku memohon padamu
Berikanlah diri ini kesabaran ..untuk menunggu dia Yaa ALLAH
Kuatkanlah Imanan Ini Yaa ALLAH .
Yaa ALLAH di Pagi Hari ini aku memohon padamu Kabulkanlah doa ku ini
Aamiin Yaa Robbal Aalamiin
Duhai calon Istri Dan Ibu dari Anak”ku

Calon Imamku

Bismillahirrahmanirrahim . . .

Duhai calon imamku..
Ku titipkan baris kata ini
untukmu walaupun jauh
untukku bertemu denganmu..

Wahai dirimu yg sedang dinanti..
Sabarkanlah aku dalam
menempuhi ujian penantian..

Duhai calon pemilik tulang rusukku..
Ku tunggu hingga Ijab Kabul terucap dari lisanmu..
Aku akan menjaga dalam harumnya semerbak di jiwaku
dan menunggumu hingga engkau menahkodai bahtera kita..

Duhai calon imam dalam sholatku..
Aku kan selalu hadir 
dalam cintamu kepada Allah
dengan siap aku akan menghamparkan sajadah
sebagai alas sujudmu..
dengan hadirku sebagai makmummu..
Insya Allah akan menyempurnakan ibadah kita nanti..
Deru do'amu seiring kata..
'Aamiin' dari lisanku dalam hening malam..
Air mataku ini tak henti ku teteskan 
bercahayakan munajat do'a bersamamu..

Duhai calon pemilik tangan gagah 
yang menolongku ketika aku tersungkur dan jatuh..
Lindungi aku dalam perjalanan hidup kita..
ketika engkau terluka 
kan kubalut dengan cinta jiwa yang merona
menyembuhkan segala perih dalam jiwamu..
Dan kan kuhaluskan telapak kakimu 
dengan mencucikannya 
ketika engkau pulang dari berjihad nanti..

Duhai calon nahkoda yang kan membawa keluargaku ke syurga..
Mari kita hiasi rumah kita dengan cahaya-cahaya iman…
Aku dalam diam sengaja tak menampakkn diri
agar engkau benar-benar menemukanku dalam cahaya sujudmu..

Aku tak banyak bicara 
karena aku takut ketika aku menyapa..
engkau terpesona pada apa yang ku ucap
Akupun menunduk malu
karena aku takut 
dapat memudarkan imanmu..

Wahai calon imam dunia akhiratku,,
Aku menunggu lisan qabul darimu..
Yang menyambut ijab dari waliku..
Insya Allah aku sedia menantimu disini...

by Wanita Sholehah

Selasa, 14 Juni 2016

REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN PROGRAM SM-3T TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016

Akan dibuka rekrutmen, seleksi dan penempatan calon Guru SM-3T Pendidikan Menengah oleh Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendaftaran dimulai 6 Juni 2016 pukul 07:00 WIB – 4 Juli 2016 pukul 23:59 WIB. Syarat dan Jadwal Rekrutmen, Seleksi dan Penempatan adalah sebagai berikut:
PERSYARATAN PENDAFTARAN
1. Warga Negara Indonesia dibuktikan dengan KTP / SIM yang masih berlaku.
2. Sarjana dari program studi kependidikan minimal S-1 lulusan tiga tahun terakhir (2014, 2015, 2016) dari program studi terakreditasi minimal B yang sesuai dengan kebutuhan mata pelajaran dan atau bidang keahlian yang dibutuhkan; pas foto berwarna, soft copy ijazah dan transkrip nilai di up load bersama borang pendaftaran dari sistem informasi yang ada.
3. Usia maksimum 27 tahun per 31 Desember 2016.
4. IPK minimal 3,00; dibuktikan fotokopi transkrip nilai yang telah disahkan (legalisasi).
5. Berbadan sehat; dibuktikan dengan surat keterangan dokter dari klinik terdaftar / Puskesmas.
6. Bebas dari narkotika, psikotropika, dan zat adiktif (napza)dibuktikan dengan Surat Keterangan Bebas Narkoba (SKBN) serta Miras dari pejabat yang berwenang.
7. Berkelakuan baik yang dibuktikan dengan Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK) yang dikeluarkan oleh Polres/Polresta.
8. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti Program SM-3T yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai 6000 rupiah.
9. Belum pernah mengikuti program SM-3T pada tahun sebelumnya, dan sanggup mengikuti program PPG yang dibuktikan dengan surat pernyataan bermaterai.
Bukti persyaratan nomor 1) s.d. nomor 9) dibawa pada saat tes wawancara. Pada saat wawancara peserta juga diminta membawa contoh RPP yang dibuat sendiri (berdasar topik tertentu yang dipilih). Khusus lulusan tahun 2016 yang belum memiliki ijazah, dapat menggunakan Surat Keterangan Lulus (SKL) yang ditandatangani dan/atau diketahui Pembantu/Wakil Rektor Bidang Akademik, sedangkan ijazah dan transkrip nilai asli wajib ditunjukkan pada saat wawancara.
NAMA PROGRAM STUDI YANG DIBUTUHKAN
1. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
2. Pendidikan Sejarah
3. Pendidikan Ekonomi
4. Pendidikan Geografi
5. Pendidikan IPS
6. Pendidikan Sosiologi dan Antropologi
7. Pendidikan Bahasa Indonesia
8. Pendidikan Bahasa Inggris
9. Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi
10. Pendidikan Biologi
11. Pendidikan Matematika
12. Pendidikan Fisika
13. Pendidikan Kimia
14. Pendidikan IPA
15. Pendidikan Teknik Bangunan
16. Pendidikan Teknik Mesin
17. Pendidikan Teknik Otomotif
18. Pendidikan Teknik Elektro/Ketenagalistrikan
19. Pendidikan Teknik Elektronika
20. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Boga
21. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Busana
22. Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Tata Rias
23. Pendidikan Luar Biasa
24. Pendidikan Guru Sekolah Dasar
25. Pendidikan Guru Anak Usia Dini
26. Bimbingan dan Konseling
27. Pendidikan Seni Budaya (Drama, Tari, Musik)
28. Pendidikan Seni Rupa
JADWAL REKRUTMEN, SELEKSI DAN PENEMPATAN PROGRAM SM-3T TINGKAT NASIONAL TAHUN 2016
NO KEGIATAN WAKTU
1 Pendaftaran Peserta secara on-Line
(Pengisian Borang, up load ijazah dan Foto)
6 Juni pukul 07:00 WIB – 4 Juli 2016 pukul 23:59 WIB
2 Pengumuman hasil seleksi administrasi online dan
Pengumuman jadwal tes online 13 Juli 2016
3 Tes Seleksi online (serentak di 12 LPTK selama 1 hari) 21 Juli 2016
4 Pengumuman Hasil Tes Seleksi online dan undangan wawancara di LPTK 25 Juli 2016
5 Wawancara Seleksi di LPTK 1-3 Agustus 2016
6 Koordinasi Penetapan Kelulusan dan penempatan berdasar pemetaan. 3-5 Agustus 2016
7 Pengumuman pemanggilan peserta untuk Prakondisi, Pelatihan 5 Agustus 2016
8 Prakondisi, Pelatihan 15 Agustus – 31 Agustus 2016
9 Pemberangkatan dan Penempatan 1 September 2016
SM-3T 2016 sudah di buka, ini cek webnya untuk kakak2, adek, saudara dll yg mau daftar. silahkan
http://gtk.kemdikbud.go.id/post/pengumuman-rekrutmen-seleksi-penempatan-program-sm-3t-tingkat-na

Senin, 13 Juni 2016

Berdoa Di Waktu Yang Tepat

Diantara usaha yang bisa kita upayakan agar doa kita dikabulkan oleh Allah Ta’ala adalah dengan memanfaatkan waktu-waktu tertentu yang dijanjikan oleh Allah bahwa doa ketika waktu-waktu tersebut  dikabulkan. Diantara waktu-waktu tersebut adalah:

1. Ketika sahur atau sepertiga malam terakhir
Allah Ta’ala mencintai hamba-Nya yang berdoa disepertiga malam yang terakhir. Allah Ta’alaberfirman tentang ciri-ciri orang yang bertaqwa, salah satunya:
Wa bil ashaari hum yastaghfiruun
Ketika waktu sahur (akhir-akhir malam), mereka berdoa memohon ampunan” (QS. Adz Dzariyat: 18)
Sepertiga malam yang paling akhir adalah waktu yang penuh berkah, sebab pada saat itu Rabb kita Subhanahu Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan mengabulkan setiap doa hamba-Nya yang berdoa ketika itu. Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
 “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni‘” (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
2. Ketika berbuka puasa
Waktu berbuka puasa pun merupakan waktu yang penuh keberkahan, karena diwaktu ini manusia merasakan salah satu kebahagiaan ibadah puasa, yaitu diperbolehkannya makan dan minum setelah seharian menahannya
Keberkahan di waktu berbuka puasa adalah dikabulkannya doa orang yang telah berpuasa, sebagaimana sabda  Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
 ‘”Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi” (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
3. Ketika malam lailatul qadar
Malam lailatul qadar adalah malam diturunkannya Al Qur’an. Malam ini lebih utama dari 1000 bulan. Sebagaimana firmanAllah Ta’ala:
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan” (QS. Al Qadr: 3)
Pada malam ini dianjurkan memperbanyak ibadah termasuk memperbanyak doa. Sebagaimana yang diceritakan oleh Ummul Mu’minin Aisyah Radhiallahu’anha:
 “Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah
4. Ketika adzan berkumandang
Selain dianjurkan untuk menjawab adzan dengan lafazh yang sama, saat adzan dikumandangkan pun termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa.  RasulullahShallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
 “Doa tidak tertolak pada dua waktu, atau minimal kecil kemungkinan tertolaknya. Yaitu ketika adzan berkumandang dan saat perang berkecamuk, ketika kedua kubu saling menyerang” (HR. Abu Daud, 2540, Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Nata-ijul Afkar, 1/369, berkata: “Hasan Shahih”)
5. Di antara adzan dan iqamah
Waktu jeda antara adzan dan iqamah adalah juga merupakan waktu yang dianjurkan untuk berdoa, berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:
 “Doa di antara adzan dan iqamah tidak tertolak” (HR. Tirmidzi, 212, ia berkata: “Hasan Shahih”)
6. Ketika sedang sujud dalam shalat
Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu” (HR. Muslim, no.482)
7. Hari Rabu antara Dzuhur dan Ashar
Sunnah ini belum diketahui oleh kebanyakan kaum muslimin, yaitu dikabulkannya doa diantara shalat Zhuhur dan Ashar dihari Rabu. Ini diceritakan oleh Jabir bin Abdillah Radhiallahu’anhu:
Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam berdoa di Masjid Al Fath 3 kali, yaitu hari Senin, Selasa dan Rabu. Pada hari Rabu lah doanya dikabulkan, yaitu diantara dua shalat. Ini diketahui dari kegembiraan di wajah beliau. Berkata Jabir : ‘Tidaklah suatu perkara penting yang berat pada saya kecuali saya memilih waktu ini untuk berdoa,dan saya mendapati dikabulkannya doa saya‘”






Kamis, 19 Mei 2016

MODEL RAD (Rapid Application Development), JAD (Join Application Development) dan SDLC (System Development Life Cycle)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Sistem Informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Suatu sistem informasi yang baik tidak terlepas dari teknik dan langkah dalam membangunnya agar mampu memberikan kepuasan optimal kepada para penggunanya. Banyak teknik dan cara yang digunakan untuk membuat suatu sistem informasi. Untuk memahami dan mengetahui teknik dan langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem informasi, diperlukan penjelesan lebih lanjut terhadap hal tersebut.
Siklus Hidup Informasi adalah salah satu metode yang digunakan untuk membangun sebuah sistem informasi dari tahap awal sampai pada akhirnya pada tahap penyelesaian serta pengaplikasiannya pada kehidupan nyata. Beberapa diantaranya dikenal dengan istilah Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle. Hal tersebut akan dipahami lebih lanjut pada paparan materi dibawah sehingga mampu memberikan pengetahuan bagi para pembaca dan memberikan sedikit gambaran dalam hal teknik atau langkah pembangunan sebuah sistem.

1.2  Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah, antara lain:
1.2.1    Apakah pengertian dari Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?
1.2.2    Apakah persamaan dari Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?
1.2.3    Apakah persamaan Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?



1.3  Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalh ini antara lain:
1.3.1    Untuk mengetahui pengertian dari Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?
1.3.2    Untuk mengetahui persamaan dari Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?
1.3.3    Untuk mengetahui persamaan Rapid Application Development, join application development, dan sistem development life cycle?



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Rapid Application Development, Join Application Development, dan System Development Life Cycle
2.1.1   Pengertian  Rapid Application Development
 Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). RAD menekankan pada siklus pembangunan pendek, singkat, dan cepat. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model ini. Rapid application development menggunakan metode iteratif (berulang) dalam mengembangkan sistem dimana working model (modeln kerja) sistem dikonstruksikan di awal tahap pengembangan dengan tujuan menetapkan kebutuhan (requirement) pengguna. Model kerja digunakan hanya sesekali saja sebagai basis desain dan implementasi sistem akhir. Rapid Application Development (RAD) adalah metodologi pengembangan perangkat lunak yang berfokus pada membangun aplikasi dalam waktu yang sangat singkat. Istilah ininmenjadi kata kunci pemasaran yang umum menjelaskan aplikasi yang dapat dirancang dan dikembangkan dalam waktu 6090 hari, tapi itu awalnya ditujukan untuk menggambarkan suatu proses pembangunan yang melibatkan application prototyping dan iterativen development.
  Menurut James Martin “Rapid Application Development (RAD) merupakan pengembangan siklus yang dirancang untuk memberikan pengembangan yang jauh lebihcepat dan hasil yang lebih berkualitas  tinggi daripada yang dicapai dengan siklus hidup tradisional. Hal ini dirancang untuk mengambil keuntungan maksimum dari pengembangan perangkat lunak yang telah berevolusi barubaru ini." 1 Profesor Clifford Kettemborough dari College Whitehead, University of Redlands, mendefinisikan Rapid Application Development sebagai "pendekatan untuk membangun sistem komputer yang menggabungkan ComputerAssisted Software Engineering (CASE) tools dan teknik, userdriven prototyping,. RAD meningkatkan kualitas sistem secara drastis dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk membangun sistem." Sebagai gambaran umum, pengembangan aplikasi berarti mengembangkan aplikasi pemrograman yang bervariasi dari pemrograman umum dalam arti bahwa ia memiliki tingkat yang lebih tinggi dari liabillity, termasuk untuk kebutuhan capturing dan testing. Pada 1970an, Rapid Application Development muncul sebagai respon untuk nonagile processes, seperti model Waterfall. Pengembang perangkat lunak menghadapi masalah waktu dengan metodologi sebelumnya sebagai sebuah aplikasi yang begitu lama untuk membangun. Dengan demikian, metodologi tersebut sering mengakibatkan sistem tidak dapat digunakan.
    
UNSUR-UNSUR RAPID APPLICATION DEVELOPMENT
RAD memiliki banyak unsurunsur yang membuat sebuah metodologi yang unik termasuk prototyping, iterative development, time boxing, team members, management approach, dan RAD tools.

a. Prototyping
Sebuah aspek kunci dari RAD adalah pembangunan prototipe untuk tujuan membangkitkan kembali desain untuk kebutuhan pengguna. Tujuannya adalah untuk membangun sebuah fitur ringan yang hasil akhirnya dalam jumlah pendek dengan waktu yang memugkinkan. Prototipe awal berfungsi sebagai bukti konsep untuk klien, tetapi lebih penting berfungsi sebagai titik berbicara dan alat untuk kebutuhan pemurnian. Mengembangkan prototipe cepat dicapai dengan Computer Aided Engineering CASE tools Software yang berfokus pada menangkap persyaratan, mengkonversi mereka ke model data, mengubah model data ke database, dan menghasilkan kode semua dalam satu alat. CASE tools populer di 80an dan awal 90an, tetapi sebagai teknologi telah berubah (dan COBOL telah menjadi usang) beberapa alat mengambil keuntungan penuh dari potensi penuh dari teknologi KASUS alat. Perusahaan rasional adalah yang paling terkenal meskipun prototipe potensi pembangkitnya terbatas. Pada Otomatis Arsitektur produk cetak biru kami berfokus pada peningkatan tingkat aplikasi enterprise web yang berfungsi sebagai prototipe karena kecepatan yang mereka dapat diciptakan (dalam menit).

b. Iterative Development
Iterative Development berarti menciptakan versi yang lebih fungsional dari sebuah sistem dalam siklus pembangunan pendek. Setiap versi ditinjau dengan klien untuk
menghasilkan persyaratan untuk membuat versi berikutnya. Proses ini diulang sampai semua fungsionalitas telah dikembangkan. Panjang ideal iterasi adalah antara satu hari (yang lebih dekat dengan Metodologi Agile) dan tiga minggu. Setiap siklus pengembangan memberikan pengguna kesempatan untuk memberikan umpan balik, memperbaiki persyaratan, dan kemajuan melihat (dalam pertemuan sesi fokus grup). Hal ini akhirnya pembangunan berulang yang memecahkan masalah yang melekat dalam metodologi fleksibel dibuat pada 1970an.

c. Time boxing
Time boxing adalah proses menunda fitur untuk versi aplikasi di masa mendatang untuk melengkapi versi saat ini sebagai ketepatan waktu.Ketepatan waktu merupakan aspek penting dari RAD, karena tanpa itu ruang lingkup dapat mengancam untuk memperpanjang iterasi pembangunan, sehingga membatasi umpan balik dari klien, meminimalkan manfaat dari pembangunan berulang, dan berpotensi mengembalikan proses kembali ke pendekatan metodologi air terjun.

d. Team Member
Metodologi RAD merekomendasikan penggunaan tim kecil yang terdiri dari anggota
yang berpengalaman, serbaguna, dan motivasi yang mampu melakukan peran ganda. Sebagai klien memainkan peran penting dalam proses pembangunan, sumber daya klien khusus harus tersedia selama awal Joint Application Development (JAD) sesi serta Focus Group Sessions dilakukan pada akhir siklus pengembangan.
Pengembangan tim (juga dikenal sebagai SWAT atau Skilled Workers with Advance Tools) idealnya harus memiliki pengalaman di Rapid Application Development dan harus memiliki pengalaman dengan Computer Aided Software Engineering. Pendekatan manajemen Aktif dan manajemen yang terlibat sangat penting untuk mengurangi risiko siklus pengembangan diperpanjang, kesalahpahaman klien, dan melebihi tenggat waktu. Di atas manajemen semua harus kuat dan konsisten dalam keinginan mereka untuk menggunakan metodologi Rapid Application Development. Selain menegakkan waktu yang ketat, manajemen harus fokus pada pemilihan anggota tim, motivasi tim, dan pada kliring hambatan birokrasi atau politik.



e. RAD Tools
Salah satu tujuan utama dari metodologi Rapid Application Development yang dikembangkan oleh James Martin pada tahun 1980an adalah untuk memanfaatkan
teknologi terbaru yang tersedia untuk mempercepat pembangunan. Jelas teknologi tahun 1980 sudah kuno, tetapi fokus RAD tentang alat terbaru adalah sama pentingnya hari ini seperti ketika metodologi awalnya diciptakan.

2.1.2   Pengertian Join Application Development
Teknik Joint Application Development (JAD) merupakan tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan sistem informasi sukses. Sedangkan teknik merupakan pendekatan atau penerapan bagaimana menggunakan alat dan peraturan-peraturan yang melengkapi satu atau lebih tahap-tahapan (metode).
Teknik Join Application Development (membangun sistem secara bersama-sama antara pengembang dengan pemakai sistem informasi) merupakan:
·                Penerapan JAD jika pengembang dan user bekerja bersama dalam satu tim akan sangat mendukung penerapan prototyping.
·                 Penentuan keperluan oleh sekumpulan pemegang saham.
·                 Melibatkan kerjasama tim projek, pengguna dan pengurusan.
·                 Dapat mengurangkan  scope creep hingga 50%.
·                 Teknik yang sangat berguna.

Metode JAD merupakan suatu kerjasama yang terstruktur antara pemakai sistem informasi, manajer dan ahli sistem informasi untuk menentukan dan menjabarkan permintaan pemakai, teknik yang dibuthkan dan unsur rancangan eksternal. Tujuan JAD adalah memberi kesempatan kepada user dan manajemen untuk berpartisipasi secara luas dalam siklus pengembangan sistem informasi.
Ada beberapa alasan pentingnya keterlibatan user dalam perancangan dan pengembangan sistem informasi menurut Laela Dmodaran (1983) yaitu :
1.        Kebutuahan user. user adalah orang dalam perusahaan. Analisi sistem atau ahli sistem adalah orang diluar perusahaan. Sistem informasi dikembangkan bukan untuk pembuat sistem tapi untuk user agar sistem bisa diterapkan, sistem tersebut harus bisa menyerap kebutuhan user dan yang mengetahui kebutuhan user adalah user sendiri, sehingga keterlibatannya dalam pengembangan sistem informasi akan meningkatkan tingkat keberhasilan pengembangan sistem informasi.
2.        Pengetahuan akan kondisi lokal. Pemahaman terhadap lingkungan dimana sistem informasi akan dioterapkan perlu dimiliki oleh perancang sistem informasi, dan untuk memperoleh pengetahuan tersebut perancang sistem meminta bantuan user yang menguasai kondisi lingkungan tempatnya bekerja.
3.        Keengganan untuk berubah. Seringkali user merasa bahwa sistem informasi yang disusun tidak dapat dipergunakn dan tidak sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengurangi keengganan untuk berubah tersebut dapat dikurangi bila user terlibat dalam proses perancangan dan pengembangan sistem informasi.
4.        User merasa terancam. Banyak user menyadari bahwa penerpan sistem informasi komputer dalam organisasi mungkin saja mengancam pekerjaannya, atau menjadikan kemampuan yang dimilikinya tidak relevan dengan kebutuhan organisasi. Keterlibatn user dalam proses perancangan sistem informasi merupakan salah satu cara menghindari kondisi yang tidak diharapkan dari dampak penerapan sistem informasi dengan komputer.
5.        Meningkatkan alam demokrasi. User terlibat secara langsung dalam mengambil keputusan yang berdampak terhadap mereka.

Peserta JAD
v Fasilitator
Ø Dilatih dengan teknik-teknik JAD
Ø Menentukan agenda dan membantu mengumpulkan proses-proses
v Scribe(s) atau Catat
Ø Merekam atau mencatat kandungan atau inti pada sesi JAD
v Pengguna dan pengurus yang berpengetahuan tinggi dari unit bisnis

Sesi JAD
v Komitmen masa– ½ hari hingga beberapa minggu
v Pengurusan bersama-sama diperlukan untuk pelepasan tugas
v Perancangan teliti diperlukan
v Agenda formal dan peraturan asas
v Struktur atas-bawah paling efektif
v Aktiviti fasilitator
Ø Perjalanan sesi yang licin
Ø Bantuan untuk istilah teknikal
Ø Catat atau rekam kumpulan input
Ø Neutral, tetapi bantu selesaikan isu
v e-JAD boleh membantu mengurangkan kumpulan masalah biasa
v Laporan susulan selepas-sesi

Teknik JAD merupakan teknik yang melengkapi teknik analisis dan perancangan sistem dengan menekankan pengembangan partisipatif diantara system owners, users, designers, and builders. Selama sesi JAD untuk perancangan sistem, system designer akan mengambil peran sebagai facilitator untuk beberapa workshop yang ditujukan untuk menyelesaikan problem problem perancangan.
Memperkecil Masalah dalam sesi JAD
·                 Kurangkan dominasi
·                 Galakkan penglibatan menyeluruh
·                 Agenda merry-go-round
·                 Konflik tidak selesai
·                 Hindari ketegangan

JAD (Joint Application Development/Design) merupakan salah satu teknik manajemen dalam mengimplementasikan sebuah sistem informasi (SI) dalam konteks proyek. Porsi terbesar dan terumit dari proses implementasi SI adalah justru pada proses transisinya, karena terkait banyak aspek tidak hanya di sisi teknologi tapi harus memahami sisi sosial, manajerial dan SDM.

Implementasi SI
Masalah terbesar dari implementasi SI adalah untuk mengetahui kebutuhan dari user, apalagi dengan karakter proyek :
·                Sistem yang melibatkan multi-organisasi/divisi (penggunanya dari beberapa role dan divisi)
·                 Bisnis proses yang kompleks
·                 Kebutuhan yang sangat spesifik dan customized.
Dengan karakter proyek yang semacam ini, tidak cukup bagi seorang system analyst (SA) menentukan kebutuhan hanya dengan teknik wawancara, observasi ataupun kuesioner. Banyak kasus ditemui, bahwa pada akhirnya apa yang kita dapatkan dari proses analisa kebutuhan di awal proyek, tidak match dengan kebutuhan sesungguhnya dari pengguna sistem, sehingga sistem akhirnya tidak dapat digunakan dengan baik.
Masalah lain adalah di sisi waktu. Teknik-teknik seperti itu seringkali sangat time consuming, sangat membutuhkan waktu yang lama. Sering juga tim developer dihadapkan situasi bahwa tidak semua stakeholder proyek memiliki kepedulian yang sama dengan yang lain. Seorang manajer tidak mengetahui kebutuhan detail dari staf-staf operasional, sementara itu staf operasional mungkin juga tidak memahami sepenuhnya spirit, goal dari SI.
JAD merupakan sebuah teknik yang berfokus pada keterlibatan dan komitmen pengguna dalam menentukan kebutuhan dan merancang (desain) aplikasi. JAD biasanya dilakukan dalam bentuk tim yang merupakan gabungan dari seluruh stakeholder proyek, yang bekerja dalam bentuk workshop-workshop atau forum diskusi.
Penggunaan workshop dikarenakan teknik JAD ini bukanlah sekedar rapat-rapat yang biasa dilakukan dalam sebuah proyek dan melibatkan seluruh stakeholder proyek. JAD adalah tim yang nantinya akan membuat rancangan dan mengawasi, memonitor bersama jalannya proyek.

Secara garis besar yang perlu terlibat adalah :
1.        Sponsor. Sponsor ini berarti project owner, memiliki kedudukan yang cukup tinggi dalam organisasi dan sebagai pengambil keputusan tertinggi dalam pengelolaan sistem informasi. Satu hal yang penting dilakukan oleh seorang project owner adalah komitmen yang kuat akan implementasi SI yang dilakukan. Without the executive sponsor's commitment, people do not show up for workshops on time or sometimes at all. Schedules change and projects are delayed. In short, without an executive sponsor, there is no project!
2.        Business Users. Business User ini terdiri dari 2 jenis, yaitu real end user dan representative end user. Real end user adalah person yang melakukan pekerjaan real di lapangan. Dalam kasus, ini adalah operator-operator. Sedangkan representative end user adalah person yang mengetahui seharusnya bisnis proses itu dilakukan, memahami spirit dan goal dari sistem yang dikelolanya. Biasanya ini adalah kepala bagian, manajer, atau operator senior.
3.        System Analyst (Tim Developer). Person/tim ini yang akan in-charge dari sisi teknologi dan proses engineeringnya.
4.        System Experts. Tidak semua referensi mencantumkan peran ini. Perannya lebih seperti konsultan yang memahami seluk beluk bisnis proses dari sisi konseptual dan berbasis pengalaman.
5.        Facilitator. Seorang fasilitator berfungsi sebagai moderator dan mengarahkan setiap aktivitas JAD yang melibatkan banyak pihak, untuk menjadi efektif. Seorang fasilitator harus memiliki kecakapan yang baik dalam berkomunikasi, memberikan stimulus-stimulus dan trik-trik agar diskusi bisa berjalan dengan baik.
Tentu saja, setelah penyusunan tim JAD, diperlukan strategi yang tepat dalam melakukan workshop-workshop, sehingga proses dilakukan lebih efektif. Yang jelas, teknik ini sudah terbuktif efektif dalam menyelesaikan masalah-masalah implementasi SI.

Contoh JAD
Misalnya mengelola dan mengupdate content web dan SIG penataan ruang  PU agar tetap operasional dan mengembangkan portal penataan ruang melalui pembuatan aplikasi pelengkap untuk menjadi portal yang mempunyai fungsi utama mengkomunikasikan data spasial kepada stakeholder penataan ruang.
Dalam pelaksanaan pengembangan sistem ini, akan dilakukan secara Joint Application Development (JAD), konsultan akan bekerjasama dengan tim pengelola portal Penataan Ruang, sehingga ahli teknologi kepada Ditjen Penataan Ruang Departemen PU dapat dilakukan secara lancar. Adapun urutan-urutan kegiatan JAD yang ditawarkan adalah sebagai berikut:
1. Proyek diawali
2. Analisis Sistem
3. Perancangan Sistem
4. Review
5. Pengembangan Sistem
6. Pengujian Sistem (IT Test & User Acceptance Test)
7. Pelatihan
8. Implemenatsi Sistem
9. Proyek Selesai



2.1.3   Pengertian System Development Life Cycle
System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi tertua dan terbanyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak salah satu model yang dipakai adalah Model Waterfall.
System Development Life Cycle
Tahapan aktifitas yang dilakukan dalam pengembangan ini merupakan modifikasi dari model SDLC diatas. Meliputi antara lain :
a.       Tahapan Identifikasi Masalah
b.      Tahapan Studi Kelayakan
c.       Tahapan Analisis Sistem
d.      Tahapan Perancangan Sistem
e.       Tahapan Pengembangan/Implementasi
f.       Tahapan penggunaan dan perawatan
Gambar diatas menunjukkan tahapan-tahapan aktifitas yang dilakukan dalam pengembangan perangkat lunak ini. Tahap terakhir dari desain pengembangan adalah tahapan ujicoba perangkat lunak yang dilakukan hanya sampai pada tahap pengunaan dan perawatan.
a.       Tahapan Identifikasi Masalah
Mendefinisikan masalah-masalah yang ditemukan, yang melatar belakangi pembangunan sistem.
b.      Tahapan Studi Kelayakan
Merupakan tahapan untuk menentukan ruang lingkup dan batasan-batasan pengembangan prototipe yang akan dilakukan sesuai dengan alternatif-alternati solusi yang telah ditemukan.
c.       Tahapan Analisis Sistem
Melakukan analisis lebih lanjut terhadap masalah yang dikaji serta mendefinisikan batasan-batasan terhadap masalah tersebut. Kemudian menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut.  Analisis tentang kebutuhan perangkat lunak juga sangat diperlukan untuk membangun suatu perangkat lunak.
1.      Kebutuhan Perangkat Lunak
2.      Tujuan Pengembangan Perangkat Lunak
3.      Model fungsional Perangkat Lunak
4.      Perancangan Perangkat Lunak
d.      Tahapan Perancangan Sistem
Melakukan perancangan global terhadap perangkat lunak yang akan dibangun. Perancangan meliputi perancangan arsitektur, fungsional serta antar muka.
e.       Tahapan Pengembangan/Implementasi
Mengimplementasikan rancangan perangkat lunak yang telah dibuat. Menggunakan bahasa Pemrograman yang sesuai pada tahap analisis sebelumnya.
f.       Tahapan Penggunaan dan perawatan :
a.       Menggunakan sistem.
b.      Audit sistem.
c.       Memelihara sistem, dilakukan untuk 3 alasan :
v   Memperbaiki kesalahan.
v   Menjaga kemutakhiran sistem.
v   Meningkatkan kinerja sistem.


2.2    Persamaan Dari Rapid Application Development, Join Application Development, dan System Development Life Cycle

Setiap model yang dikembangkan mempunyai karakteristik sendirisendiri. Namun secara umum ada persamaan dari model-model ini, yaitu:

·         Kebutuhan terhadap definisi masalah yang jelas. Input utama dari setiap model pengembangan perangkat lunak adalah pendefinisian masalah yang jelas. Semakin jelas akan semakin baik karena akan memudahkan dalam penyelesaian masalah. Oleh karena itu pemahaman masalah seperti dijelaskan pada, merupakan bagian penting dari modelpengembangan perangkat lunak.
·         Tahapan-tahapan pengembangan yang teratur. Meskipun model-model pengembangan perangkat lunak memiliki pola yang berbeda-beda, biasanya model-model tersebut mengikuti pola umum analysis – design – coding – testing – maintenance.
·         Stakeholder berperan sangat penting dalam keseluruhan tahapan pengembangan. Stakeholder dalam rekayasa perangkat lunak dapat berupa pengguna, pemilik, pengembang, pemrogram dan orang-orang yang terlibat dalam rekayasa perangkat lunak tersebut.
·         Dokumentasi merupakan bagian penting dari pengembangan perangkat lunak. Masing-masing tahapan dalam model biasanya menghasilkan sejumlah tulisan, diagram, gambar atau bentuk-bentuk lain yang harus didokumentasi dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perangkat lunak yang dihasilkan.
·         Keluaran dari proses pengembangan perangkat lunak harus bernilai ekonomis. Nilai dari sebuah perangkat lunak sebenarnya agak susah dirupiah- kan. Namun efek dari penggunaan perangkat lunak yang telah dikembangkan haruslah memberi nilai tambah bagi organisasi. Hal ini dapat berupa penurunan biaya operasi, efisiensi penggunaan sumberdaya, peningkatan keuntungan organisasi, peningkatan “image” organisasi dan lain-lain.

2.3    Perbedaan Dari Rapid Application Development, Join Application Development, dan System Development Life Cycle


BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dalam pembangunan sebuah sistem informasi diperlukan metode metode sebagai acuannya antara lain: 1. Rapid application development (RAD) atau rapid prototyping adalah model proses pembangunan perangkat lunak yang tergolong dalam teknik incremental (bertingkat). 2. Joint Application Development (JAD) merupakan tahapan atau langkah-langkah dan merupakan salah satu prinsip bagaimana agar pengembangan sistem informasi sukses. 3. System Development Life Cycle (SDLC) yang merupakan metodologi tertua dan terbanyak digunakan dalam pengembangan perangkat lunak.
Persamaan ketiga metode tersebut antara lain:
1.      Kebutuhan terhadap definisi masalah yang jelas.
2.      Tahapan-tahapan pengembangan yang teratur.
3.      Stakeholder berperan sangat penting dalam keseluruhan tahapan pengembangan.
4.      Dokumentasi merupakan bagian penting dari pengembangan perangkat lunak.
5.      Keluaran dari proses pengembangan perangkat lunak harus bernilai ekonomis.
Sedangkan perbedaanya antara lain:

3.2. Saran

            Metode diatas masih belum lengkap, baik dalam penyampaian materi maupun kelengkapan metode-metode yang lain. Masih banyak metode yang masih bisa dijelaskna sehingga semakin memperkaya pengetahuan tentang teknik dan langkah membangun sebuah sistem informasi yang baik.

Untuk lebih jelasnya silahkan di Download --->> LINK DOWNLOAD DISINI !